UNIVERSITAS BENGKULU

REKTOR Universitas Bengkulu (UNIB) Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc, Ak dan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd mendandatangani nota kesepahaman kerjasama atau memorandum of understanding (MoU) untuk meningkatkan kapasitas institusi masing-masing sebagai upaya mewujudkan World Class University (WCU). Penandatanganan MoU ini berlangsung di ruang rapat utama gedung rektorat UNIB, Jumat (28/9/2018).

Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatangan nota kesepahaman kerjasama antara Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNIB Prof. Dr. Sudarwan Danim, M.Pd dengan Direktur Program Pascasarjana UNY Prof. Dr. Marsigit, MA tentang peningkatan kualitas pengelolaan program pascasarjana dan peningkatan atmosfer akademik di fakultas yang menyiapkan SDM handal bidang pembelajaran.

Usai penandatanganan MoU, kedua guru besar UNY itu didaulat memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa UNIB dari program pascasarjana dan program sarjana, serta para dosen yang didominasi dari FKIP UNIB. Prof. Sutrisna Wibawa menyampaikan kuliah umum dengan tema “Pendidikan Tinggi dalam Era Industri 4.0” dan Prof. Marsigit memaparkan tentang “Inovasi Pembelajaran di SD dan SMP pada Era Disrupsi/Era Industri 4.0.”

Turut hadir dan menyaksikan momentum bersejarah ini antara lain Wakil Rektor II UNIB Bidang Sumber Daya Dr. Ir. Sigit Sudjatmiko, M.Sc, Wakil Rektor III UNIB Bidang Kemahasiswan Dr. Syahrial, M.Pil, Wakil Rektor IV UNIB Bidang Perencanaan dan Kerjasama Dr. Ardilafiza, SH, M.Hum, Ketua Program Pascasarjana (S3) FKIP UNIB Prof. Dr. Wachidi, M.Pd, Ketua UPT Kerjasama dan Layanan Internasional UNIB Yansen, Ph.D, para dekan dan wakil dekan dari fakultas lainnya serta ratusan mahasiswa.

Rektor UNIB menyambut baik dan berterimakasih kepada rektor UNY dan rombongan yang telah berkunjung ke kampus UNIB dan berharap nota kesepahaman yang telah ditandatangani dapat diimplementasikan dalam program nyata, baik bidang pendididikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang relevan dengan upaya mendorong terwujudnya cita-cita institusi, menjadikan UNIB dan UNY sebagai universitas bertarap internasional.

Sebagai universitas yang lebih tua umurnya dan jauh lebih maju, diharapkan UNY dapat berbagi pengalaman dengan UNIB bagaimana strategi meningkatkan kualitas akademik dan reputasi internasional, lebih lagi ketika dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan memasuki era industri 4.0 atau disrupsition era seperti saat ini.

“Semoga dengan MoU ini kita bisa bekerjasama saling menguntungkan, berbagi pengalaman dan saling bertukar informasi dalam upaya meningkatkan kualitas akademik dan reputasi internasional sehingga UNIB dan UNY menjadi universitas terkemuka di Indonesia yang mampu merealisasikan cita-cita bersama yang telah ditetapkan oleh Kemenristekdikti yaitu menjadi universitas bertarap internasional,” ujar Rektor.

Sementara itu, sebelum memaparkan kuliah umum bertajuk “Pendidikan Tinggi dalam Era Industri 4.0,” Prof. Sutrisna mengatakan pihaknya sangat bangga bisa bergandeng tangan dan bekerjasama dengan UNIB, sebab UNIB merupakan salah satu universitas terbaik di Pulau Sumatera yang telah berkontribusi besar dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.

Terkait dengan strategi universitas dalam mendorong terwujudnya universitas bertaraf internasional, Prof. Sutrisna mengungkapkan setidaknya ada empat fokus utama dan indikator pengembangan yang dilakukan UNY. Keempat indikator ini saling terkait satu sama lain dan dalam proses pengembangannya memiliki peluang dilakukan kerjasama dengan universitas lain termasuk dengan UNIB.

Keempat indikator strategis itu adalah, pertama peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti mendorong penambahan jumlah guru besar, peningkatan komptensi akademisi, dan mensuport para akademisi agar menghasilkan jurnal ilmiah terindeks internasional, publikasi internasional dan aktif melakukan pertukaran staff pengajar dan mahasiswa ke luar negeri.

Fokus indikator kedua yaitu meningkatkan riset dengan cara mewajibkan seluruh dosen untuk melaksanakan penelitian sesuai kompetensi dan latarbelakang keilmuan masing-masing, kemudian mempublikasikan hasil penelitiannya tersebut pada seminar-seminar internasional, serta melaksanakan event-event bertarap nasional dan internasional bidang riset untuk mahasiswa seperti Pekan Ilmiah Nasional.

Ketiga, fokus peningkatan akreditasi institusi dan akreditasi program studi sebagai sarana dan indikator penjaminan mutu eksternal. Program, kinerja dan kebijakan yang dilakukan harus dinilai oleh orang luar. Dan fokus keempat yaitu melaksanakan program internasional yang bertujuan mengembangkan pergaulan dan reputasi internasional.

“Keempat indikator ini saling berkaitan satu sama lain, tidak bisa berdiri sendiri-sendiri. Sudah pasti ini semua butuh kerja keras, kerja kolektif dan komitemen bersama seluruh unit-unit kerja terkait. Dari keempat indikator ini, kita bisa saling bekerjasama dengan universitas lain, seperti yang akan kita implementasikan antara UNY dan UNIB,” papar Prof. Sutrisna.

Usai penandatanganan MoU, Rektor UNIB dan Rektor UNY saling bertukar cindera mata dan melakukan sesi foto bersama. Acara kemudian dilanjutkan hingga menjelang Sholat Jumat dengan kuliah umum yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Syukri Hamzah, M.Si dan disambut antusias oleh ratusan mahasiswa.[Hms1]

Skip to content