UNIVERSITAS BENGKULU

PROGRAM Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu, diberi mandat dan kepercayaan menjadi panitia lokal sekaligus tuan rumah penyelenggaraan Seminar Nasional dalam rangka Kongres ke-7 Ikatan Pendidikan dan Pekerjaan Sosial Indonesia (IPPSI) tahun 2014. Kegiatan yang dihelat tanggal 20-22 Mei di Kuala View Beach Hotel dan Gedung Rektorat Unib itu, berlangsung sukses dan meriah.

Prodi KS Fisip Unib dipercaya sebagai tuan rumah berdasarkan mandat Kongres IPPSI ke-6 di Yogyakarta tahun 2013 lalu. Kegiatan ini diikuti puluhan pendidik dan praktisi pekerja sosial dari berbagai perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta se Indonesia yang memiliki dan menyelenggarakan Progam Studi Kesejahteraan Sosial.

Tema yang diangkat pada Kongres dan Seminar IPSSI ke-7 tahun 2014 ini yaitu “Tantangan Penyelenggaraan Pendidikan Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial dalam Masyarakat Global. Tema ini sangat relevan dengan kondisi kekinian yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara dalam mempersiapkan diri menghadapi diberlakukannya Komunitas Masyarakat ASEAN/ASEAN Community pada 2015.

Selain sebagai wadah silahturahmi bagi para pendidik dan praktisi pekerja sosial atau pengelola program studi kesejahteraan sosial, kegiatan Kongres dan Seminar Nasional ini juga bertujuan untuk memperkuat organisasi, merumuskan program kerja dan optimalisasi sistem informasi, memperkuat jaringan tingkat nasional dan internasional, serta membangun kerjasama antara pilar pekerjaan sosial di Indonesia. Dan momentum ini juga bertujuan untuk memilih dan membentuk pengurus IPPSI periode 2014-2016.

Rangkaian kegiatan Kongres IPPSI di Bumi Rafflesia diawali acara welcome dinner di Restoran Kuala View Beach Hotel. Selanjutnya, pada Rabu pagi (21/5), para peserta kongres menuju kampus hijau Universitas Bengkulu untuk mengikuti seminar nasional. Tiba di gedung rektorat Unib, para peserta Kongres disambut hangat dan penuh rasa kekeluargaan oleh segenap pimpinan Unib. Usai ramah tamah di ruang kerja rektor, rombongan memasuki ruang rapat utama gedung rektorat tempat diselenggarakannya seminar dengan disambut tarian sekapur sirih/selamat datang dan atraksi musik dol.

Seminar itu bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan profesionalisme pekerja sosial dalam menyikapi masalah bangsa, mensosialisasikan ide Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam Pendidikan Pekerjaan Sosial, mengembangkan model-model kompetensi pekerjaan sosial dalam penanganan masalah sosial, serta memetakan peluang dan tantangan praktek pekerja sosial di Indonesia dalam era globalisasi.

Selain peserta Kongres IPPSI ke-7, seminar nasional itu juga diikuti ratusan peserta dari kalangan alumni jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, mahasiswa, instansi pemerintah, lembaga swasta/perusahaan, lembaga pelayanan sosial, dan stakeholder dalam penanganan masalah sosial yang ada di Provinsi Bengkulu.

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial Republik Indonesia Dr. H. Salim Segaf Al Jufri, MA diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Toto Utomo Budi Santoso, M.Si yang  juga sebagai Ketua Konsorsium Pendidikan dan Pekerjaan Sosial Indonesia. Pada kesempatan yang baik itu, Toto Utomo juga didaulat sebagai keynote speeach dengan materi “Kepedulian, Profesionalisme, dan Akuntabilitas Pekerjaan Sosial dalam Menyikapi Masalah Bangsa.”

Narasumber/Keynote Speech kedua pada seminar itu menghadirkan Ketua Badan Pendidikan dan Penelitian Kementerian Sosial RI, Dr. Harry Hikmat, M.Si, dengan materi “Strategi Pengembangan Pekerja Sosial di Indonesia.” Dan beberapa pembicara, antara lain Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Prof. Dr. Mansyur Ramly dengan materi “Arah Kebijakan Lembaga Akreditasi Mandiri bagi Perguruan Tinggi.”, dan President of Asia Pacific Association of Social Work Education (APASWE), Fentiny Nugroho, MA, Ph.D dengan materi “Social Worker : Challenge and Opportunity in Globalisasition,” serta Sekretaris IPPSI Eka Nurul Hidayati, M.Si dengan materi “Peranan Aosiasi Profesi dalam Pendidikan Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial.”

Rektor Universitas Bengkulu, Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc dalam sambutan tertulis yang disampaikan Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama, Prof. Ir. Widodo, M.Sc, memberikan apresiasi dan berterimakasih kepada IPPSI yang telah memberikan kepercayaan kepada Universitas Bengkulu sebagai tuan rumah kongres dan seminar nasional ini.

Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan eksistensi Universitas Bengkulu dan organisasi IPPSI di kancah nasional maupun internasional. Momentum ini juga diharapkan mampu mengangkat citra positif institusi dan organisasi, serta menjadi ajang silahturahmi yang efektif antar pengurus maupun antar anggota IPPSI. “Dan yang lebih penting, melalui kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman serta pengkayaan ilmu bagi para mahasiswa, alumni dan stakeholder pelayanan sosial, sehingga mampu berkontribusi secara maksimal bagi kesejateraan masyarakat,” papar Rektor.

Ketua IPPSI, Dr. Soni Akhmad Nulhakim, S.Sos, M.Si, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Program Studi Kesejateraan Sosial Fisip Unib selaku panitia lokal yang telah berupaya maksimal sehingga berbagai rangkaian kegiatan dalam rangka Kongres dan Seminar IPPS tahun 2014 ini bisa berjalan lancar dan sukses. “Terimakasih juga kepada Pemerintah Provinsi dan Kota Bengkulu, serta berbagai pihak yang telah berpartisipasi mensukseskan kegiatan ini,” ujarnya.

Ketua Panitia Penyelenggara Kongres dan Seminar yang juga Dosen Jurusan Kesejahteraan Sosial Fisip Unib, Yessilia Osira, MP menjelaskan, selain mendengarkan paparan dari keynote speech dan pandangan ahli, para peserta kongres juga menggelar diskusi dalam sidang-sidang komisi. Hasil dari sidang-sidang komisi itu dibahas dan disahkan dalam sidang peleno kongres.

“Para peserta dibagi tiga komisi, yaitu Komisi A yang membahas tentang organisasi, Komisi B membahas Pendidikan Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial, dan Komisi C membahas tentang program. Masing-masing komisi menghasilkan rekomendasi yang akan dibahas dan disahkan dalam sidang pleno. Kita sangat bersyukur, dari awal hingga akhir, seluruh rangkaian kegiatan berjalan tertib dan lancar tanpa kendala berarti,” ujarnya.[hms1]

Skip to content