SEGENAP pimpinan, dosen, karyawan dan mahasiswa Universitas Bengkulu, Senin pagi (10/11/2014) pukul 08.00 WIB, berbaris rapi di lapangan upacara depan gedung rektorat untuk mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tahun 2014.
Kegiatan yang dipimpin Wakil Rektor Bidang Sumber Daya, Dr. rer. nat. Totok Eka Suharto, MS selaku pembina upacara, berlangsung tertib dan khidmad. Para petugas upacara dan kelompok paduan suara diperankan oleh puluhan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Para petugas tampak kompak, gegap gempita, dan tanpa kesalahan berarti.
Dalam amanatnya Dr. rer. nat. Totok Eka Suharto membacakan sambutan Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa. Ia mengatakan, sejarah perjalanan Bangsa dan Negara Indonesia menunjukkan bahwa untuk mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diperlukan perjuangan panjang.
“NKRI tidak akan bisa berdiri menjadi negara yang merdeka berdaulat dan terhormat seperti saat ini, tanpa perjuangan para pejuang, pendiri bangsa dan pahlawan yang telah mengorbankan jiwa, raga, pikiran serta hartanya,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, sejarah bangsa dan negara Indonesia mencatat, perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan mendirikan NKRI membutuhkan ikatan persatuan dan kesatuan yang kuat. Sikap Kepahlawanan merupakan sebuah perwujudan tindakan dan pengorbanan yang penuh militansi. Sikap Kesetiakawanan Sosial adalah perwujudan dari kepekaan sosial atau batin.
“Kita harus memaknai semua itu bukan hanya sekedar ungkapan saja, tetapi harus dijadikan sebagai kekuatan moral yang dapat diterapkan di semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk Indonesia pada masa kini dan mendatang,” imbaunya.
Dijelaskan juga bahwa Peringatan Hari Pahlawan tahun 2014 ini mengambil tema besar yaitu “Pahlawanku Idolaku.” Tema tersebut dipilih dimaksudkan untuk menggugah semangat kepahlawanan sebagai ukuran nilai, baik sebagai “panutan” maupun figur idola pencarian jati diri.
“Untuk itu tema Pahlawanku Idolaku diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi penerus, bahwa semangat juang dan semangat kebangsaan para pahlawan akan selalu terpatri di “dada” setiap insan Indonesia dan menjadi kebanggaan atau idola sepanjang masa,” tukasnya.[hms1]