UNTUK memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-86 tahun 2014, segenap pimpinan, dosen, staf, karyawan dan ratusan mahasiswa Universitas Bengkulu, Selasa (28/10/2014), menggelar upacara pengibaran Bendera Merah Putih di lapangan upacara depan gedung rektorat. Upacara tersebut disambut antusias dan berlangsung khidmad.
Rektor Unib Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc yang bertindak selaku Pembina Upacara, dalam amanatnya membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia. Dia menjelaskan, peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 tahun ini mengangkat tema “Bangun Soliditas Pemuda Maju dan Berkelanjutan.”
Tema tersebut mengandung pesan bahwa kita berupaya agar para pemuda dapat memainkan perannya secara optimal sebagai perekat persatuan bangsa dalam pembangunan nasional. Soliditas pemuda sangat penting artinya untuk mencapai kemajuan pemuda sebagai syarat utama kemajuan suatu bangsa. Jika pemuda solid maka bangsa kita akan semakin maju, kuat dan bersatu, sehingga pembangunan dapat kita laksanakan secara lancar dan berkelanjutan.
Seiring dengan itu pada tahun 2015 kita akan memasuki era Komunitas ASEAN. Untuk itu para pemuda harus mempersiapkan diri agar mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Kita adalah bangsa yang besar yang memiliki sumber daya alam berlimpah, memiliki sejarah leluhur yang hebat, kebudayaan yang unggul, masyarakat yang toleran, dan sumber daya manusia yang semakin lama semakin baik. Mentalitas bangsa, khususnya para pemuda harus terus dibangun agar menjadi pemuda-pemuda yang unggul, berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing sehingga dapat berkompetisi dalam persaingan global yang semakin hari semakin kompetitif.
Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Ir. Joko Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Ciri pemuda yang maju adalah pemuda yang berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing. Oleh karena itu Revolusi Mental harus dapat kita jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat. Oleh sebab itulah pembangunan kepemudaan secara berkelanjutan harus terus dilaksanakan melalui proses penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan.
Semangat para pemuda 86 tahun lalu harus terus menjadi obor penyemangat bagi pangabdian pemuda Indonesia untuk bangsa dan tanah air tercinta. Keberhasilan generasi terdahulu menyatukan hati dan pikiran bangsa Indonesia harus diteruskan oleh para pemuda dengan meyakinkan harapan akan masa depan bangsa yang cemerlang.
Saya yakin, para pemuda Indonesia akan terus memegang teguh komitmennya untuk selalu menjaga keutuhan bangsa dan negara, yang di dalam dirinya selalu terpatri jiwa dan semangat nilai-nilai Pancasila. Pemuda yang akan selalu mempertahankan tanah air, bangsa dan negara dan selalu menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia, demikian sambutan Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia yang dibacakan Rektor Unib.[hms1]