UNIVERSITAS BENGKULU

UNIT Pelaksana Teknis Kerjasama dan Layanan Internasional (UPT KSLI) Universitas Bengkulu bekerjasama dengan AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation) menyelenggarakan sosialisasi beasiswa Program Fulbright, di Gedung Layanan Terpadu (GLT) UNIB, Jumat (26/1/2024).

Wakil Rektor I UNIB ketika membuka acara dan memberikan kata sambutan.(foto:hms1)

Kegiatan yang dihadiri puluhan dosen dan mahasiswa ini dibuka oleh Wakil Rektor UNIB I Bidang Akademik Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, M.Si yang juga alumni Fulbright Visiting Scholar di Massachusetts Institute of Technology tahun 2016.

Kemudian untuk memberikan gambaran secara lebih luas tentang beasiswa Program Fulbright, UPT KSLI menghadirkan talkshow “alumni giving back” dengan menghadirkan tiga narasumber, dosen UNIB yang juga pernah merasakan Program Fulbright tersebut.

Para dosen antusias mengikuti sosialisasi program beasiswa Fulbright.(foto:hms1)

Ketiga narasumber yaitu, Dr. Sura Menda Ginting yang merupakan alumni Fulbright Dcotoral Program di Northern Illinois University (2015) dan Ildi Kurniawan, M.Pd yang merupakan alumni Fulbright Foreign Language Teaching Assistant (FLTA) di Northern Illinois University (2020), serta Dr. Iwan Setiawan yang merupakan alumni Fulbright Visiting Scholar di University of Maryland College Park (2021).

AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation) merupakan yayasan yang mengelola beasiswa untuk kegiatan pertukaran dan melanjutkan studi ke Amerika Serikat yaitu Program Fulbright. Setiap tahun yayasan ini memberikan beasiswa kepada orang Amerika dan Indonesia untuk belajar, mengajar, atau melakukan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu.

Para alumni Program Fulbright ketika menjadi narasumber talkshow.(foto:hms1)

Terdapat beberapa program yang disediakan Fulbright, baik untuk Program Master maupun Program Doktor. Karena itu Prof. Lutfi Firdaus menghimbau para dosen dan mahasiswa agar mengikuti seleksi, membuat dan mengajukan proposal untuk mendapatkan beasiswa yang memberikan kesempatan belajar ke luar negeri tersebut.

“Banyak sekali program beasiswa yang memberikan kesempatan kepada dosen maupun mahasiswa untuk belajar ke luar negeri, program Fulbright ini misalnya. Namun, sangat disayangkan teryata banyak koutanya tidak terpenuhi setiap tahun,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi yang mendengarkan pengalaman dari para alumni Fulbright ini, diharapkan para dosen UNIB khususnya dapat termotivasi untuk berjuang meraih beasiswa belajar ke luar negeri.

Swafoto bersama Wakil Rektor I dengan peserta sosialisasi Program Fulbright.(foto:hms1)

“Dengan belajar di luar negeri khususnya di negara maju seperti Amerika Serikat, maka pengalaman kita akan bertambah. Pengalaman itu nanti bisa diterapkan di ruang kelas ketika kita kembali ke kampus, sehingga mahasiswa kita semakin kompeten,” papar Prof. Lutfi Firdaus, seraya menekankan agar para dosen UNIB terus berjuang meraih beasiswa belajar ke luar negeri.

Acara talkshow yang menghadirkan tiga alumni Program Fulbright ini berlangsung lebih kurang dua jam, dipandu Kepala UPT KSLI UNIB, Ade Sri Wahyuni, S.T, M.Eng, Ph.D, sebagai moderator.[Purna Herawan/Humas].

Skip to content